Import daging sapi ditambah
Kamis 12/8/2010REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah memutuskan untuk menambah alokasi impor daging sapi pada semester kedua tahun ini. Penambahan alokasi bertujuan untuk menjaga stok daging sapi guna mensuplai kebutuhan sampai akhir tahun.
“Ada tambahan alokasi impor daging sapi sebanyak lima ribu ton untuk semester dua ini,” ujar Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian, Turni Rusli Syamsuddin, melalui sambungan telepon kepada Republika, Kamis (12/8).
Turni menjelaskan, penambahan alokasi impor daging sapi merupakan hasil rapat di Kementerian Koordinator Perekonomian pada tanggal 3 Agustus lalu. Dengan penambahan tersebut, total alokasi impor daging sapi sampai akhir tahun menjadi 22 ribu ton.
Dikatakan, semula total alokasi impor daging sapi pada tahun 2010 sebanyak 73.700 ton. Sepanjang semester pertama, impor yang sudah dilaksanakan mencapai 56.700 ton, sehingga masih ada kuota 17 ribu ton untuk semester kedua sekarang. “Nah, sisa 17 ribu ton ini ditambah lagi lima ribu ton, jadi totalnya untuk semester dua 22 ribu ton.”
Saat ini, kata Turni, stok daging sapi di gudang-gudang importir masih cukup untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1431 H/2010. Dari realisasi impor semester pertama sebanyak 56.700 ton, daging sapi yang masih ada di gudang mencapai 5.671 ton. Kemudian dari alokasi impor 22 ribu ton semester dua, sebanyak 11 ribu ton sudah terlaksana. “Sehingga total stok daging sampai hari ini ada 16.671 ton. Sangat cukup untuk kebutuhan puasa dan lebaran,” imbuh Turni.
Turni menambahkan, kendati tidak ada masalah dalam hal pasokan dan stok daging sapi selama puasa dan lebaran, namun pemerintah juga mengakui masih terjadinya kenaikan harga daging di pasar. Untuk itu, menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang, pemerintah akan menggelar pasar murah daging sapi di sejumlah titik di seluruh Indonesia. “Pasar murah ini untuk menekan margin harga daging dari importir, distributor, kemudian sampai ke pengecer.”
Sejauh ini, Kementerian Perdagangan sudah menargetkan menggelar pasar murah daging sapi di 50 titik. Kementerian Pertanian, kata Turni, mungkin juga akan menggelar pasar murah di titik-titik lainnya. “Yang jelas tidak di pasar, tapi di perumahan-perumahan atau pemukiman penduduk.”
Ihwal teknis pelaksanaan pasar murah, Turni menerangkan, pemerintah pusat maupun daerah akan melakukan kerja sama dengan para importir dan distributor yang mempunyai stok daging sapi beku. Bilamana diperlukan, pemerintah akan mengeluarkan izin baru untuk impor daging sapi guna memenuhi kebutuhan pasar murah. “Soal berapa jumlah daging sapi yang akan kita jual di pasar murah, itu nanti menyesuaikann kebutuhan. Tapi yang jelas harganya pasti di bawah harga umum,” tandas Turni.
“Ada tambahan alokasi impor daging sapi sebanyak lima ribu ton untuk semester dua ini,” ujar Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner pada Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian, Turni Rusli Syamsuddin, melalui sambungan telepon kepada Republika, Kamis (12/8).
Turni menjelaskan, penambahan alokasi impor daging sapi merupakan hasil rapat di Kementerian Koordinator Perekonomian pada tanggal 3 Agustus lalu. Dengan penambahan tersebut, total alokasi impor daging sapi sampai akhir tahun menjadi 22 ribu ton.
Dikatakan, semula total alokasi impor daging sapi pada tahun 2010 sebanyak 73.700 ton. Sepanjang semester pertama, impor yang sudah dilaksanakan mencapai 56.700 ton, sehingga masih ada kuota 17 ribu ton untuk semester kedua sekarang. “Nah, sisa 17 ribu ton ini ditambah lagi lima ribu ton, jadi totalnya untuk semester dua 22 ribu ton.”
Saat ini, kata Turni, stok daging sapi di gudang-gudang importir masih cukup untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1431 H/2010. Dari realisasi impor semester pertama sebanyak 56.700 ton, daging sapi yang masih ada di gudang mencapai 5.671 ton. Kemudian dari alokasi impor 22 ribu ton semester dua, sebanyak 11 ribu ton sudah terlaksana. “Sehingga total stok daging sampai hari ini ada 16.671 ton. Sangat cukup untuk kebutuhan puasa dan lebaran,” imbuh Turni.
Turni menambahkan, kendati tidak ada masalah dalam hal pasokan dan stok daging sapi selama puasa dan lebaran, namun pemerintah juga mengakui masih terjadinya kenaikan harga daging di pasar. Untuk itu, menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang, pemerintah akan menggelar pasar murah daging sapi di sejumlah titik di seluruh Indonesia. “Pasar murah ini untuk menekan margin harga daging dari importir, distributor, kemudian sampai ke pengecer.”
Sejauh ini, Kementerian Perdagangan sudah menargetkan menggelar pasar murah daging sapi di 50 titik. Kementerian Pertanian, kata Turni, mungkin juga akan menggelar pasar murah di titik-titik lainnya. “Yang jelas tidak di pasar, tapi di perumahan-perumahan atau pemukiman penduduk.”
Ihwal teknis pelaksanaan pasar murah, Turni menerangkan, pemerintah pusat maupun daerah akan melakukan kerja sama dengan para importir dan distributor yang mempunyai stok daging sapi beku. Bilamana diperlukan, pemerintah akan mengeluarkan izin baru untuk impor daging sapi guna memenuhi kebutuhan pasar murah. “Soal berapa jumlah daging sapi yang akan kita jual di pasar murah, itu nanti menyesuaikann kebutuhan. Tapi yang jelas harganya pasti di bawah harga umum,” tandas Turni.
Sumber :
Republika Online
www.republika.co.id
Daging yang baik dan sehat

Gejala maraknya penjualan daging yang tidak layak konsumsi saat ini sangat mengkhawatirkan masyarakat. Harapan awal untuk mendapatkan asupan gizi yang enak, baik, dan menyehatkan malah menjadi makanan yang menjadi sumber racun atau penyakit bagi tubuh. Untuk mengantisipasi efek negatif lebih luas beberapa dinas terkait di beberapa pemerintah daerah telah melakukan razia ke pusat penjualan daging yang biasa didatangi masyarakat.
Adalah hak konsumen untuk mendapatkan daging yang baik dan sehat. Bahkan Negara telah menjamin hal itu secara hukum. Seperti yang diatur dalam UU No 7/1996 tentang pangan. Di dalamnya antara lain mengatur Sistem Keamanan Pangan dan Sistem Kesehatan Hewan Nasional.
Akan tetapi sebagai upaya preventif dari ulah oknum penjual daging yang nakal kiranya masyarakat harus dapat informasi yang tepat mengenai daging yang baik dan sehat. Sehingga tidak tertipu ketika membeli daging di tempat tempat penjualan daging. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diketahui masyarakat tentang ciri-ciri daging yang baik tersebut.
Klasifikasi Daging
Daging konsumsi yang dijual di pasar tradisional maupun di swalayan dapat dikatagorikan dalam dua kelompok. Kelompok pertama, daging dari ternak besar seperti sapi, kerbau, dan kambing. Sedangkan kelompok kedua, daging dari ternak kecil yaitu dari jenis unggas, ayam, itik, entog, dan lain-lain.
Daging berkualitas baik ditentukan oleh faktor perlakuan sebelum dan sesudah penyembelihan. Beberapa faktor sebelum penyembelihan yang mempengaruhi kualitas daging adalah tipe ternak, jenis kelamin, serta umur, dan pakan. Sedangkan beberapa faktor setelah penyembelihan adalah metode pemasakan, pH daging, bahan tambahan termasuk enzim pengempuk, hormon, marbling, metode penyimpanan, macam otot daging dan lokasi pada suatu otot daging.
Daging Ayam
Untuk memilih daging ayam yang baik ada beberapa ciri yang harus diperhatikan. Yaitu daging memiliki warna putih keabuan dan cerah. Warna kulit ayam biasanya putih kekuning-kuningangan dan bersih. Jika disentuh daging terasa lembab tidak lengket.
Serat daging ayam halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna, serta memiliki flavor lembut. Aroma daging ayam tidak menyengat, tidak berbau amis, dan tidak busuk.
sumber : detik.com
Adalah hak konsumen untuk mendapatkan daging yang baik dan sehat. Bahkan Negara telah menjamin hal itu secara hukum. Seperti yang diatur dalam UU No 7/1996 tentang pangan. Di dalamnya antara lain mengatur Sistem Keamanan Pangan dan Sistem Kesehatan Hewan Nasional.
Akan tetapi sebagai upaya preventif dari ulah oknum penjual daging yang nakal kiranya masyarakat harus dapat informasi yang tepat mengenai daging yang baik dan sehat. Sehingga tidak tertipu ketika membeli daging di tempat tempat penjualan daging. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diketahui masyarakat tentang ciri-ciri daging yang baik tersebut.
Klasifikasi Daging
Daging konsumsi yang dijual di pasar tradisional maupun di swalayan dapat dikatagorikan dalam dua kelompok. Kelompok pertama, daging dari ternak besar seperti sapi, kerbau, dan kambing. Sedangkan kelompok kedua, daging dari ternak kecil yaitu dari jenis unggas, ayam, itik, entog, dan lain-lain.
Daging berkualitas baik ditentukan oleh faktor perlakuan sebelum dan sesudah penyembelihan. Beberapa faktor sebelum penyembelihan yang mempengaruhi kualitas daging adalah tipe ternak, jenis kelamin, serta umur, dan pakan. Sedangkan beberapa faktor setelah penyembelihan adalah metode pemasakan, pH daging, bahan tambahan termasuk enzim pengempuk, hormon, marbling, metode penyimpanan, macam otot daging dan lokasi pada suatu otot daging.
Daging memiliki cita rasa yang enak di lidah pengkonsumsinya. Hal ini
dikarenakan adanya marbling dalam daging tersebut. Marbling menjadikan daging
terasa empuk atau terasa "maknyos" dalam bahasa popular sekarang, karena
berperan sebagai bahan pelumas pada saat daging dikunyah dan ditelan, juga
berpengaruh terhadap sari minyak dan aroma keempukan daging tersebut.
Daging Sapi
Ciri-ciri daging sapi yang baik adalah berwarna merah terang atau cerah, mengkilap, tidak pucat, dan tidak kotor. Secara fisik daging elastis, sedikit kaku, dan tidak lembek. Jika dipegang masih terasa basah dan tidak lengket di tangan. Dari segi aroma daging sapi sangat khas (gurih).
dikarenakan adanya marbling dalam daging tersebut. Marbling menjadikan daging
terasa empuk atau terasa "maknyos" dalam bahasa popular sekarang, karena
berperan sebagai bahan pelumas pada saat daging dikunyah dan ditelan, juga
berpengaruh terhadap sari minyak dan aroma keempukan daging tersebut.
Daging Sapi
Ciri-ciri daging sapi yang baik adalah berwarna merah terang atau cerah, mengkilap, tidak pucat, dan tidak kotor. Secara fisik daging elastis, sedikit kaku, dan tidak lembek. Jika dipegang masih terasa basah dan tidak lengket di tangan. Dari segi aroma daging sapi sangat khas (gurih).
Daging Ayam
Untuk memilih daging ayam yang baik ada beberapa ciri yang harus diperhatikan. Yaitu daging memiliki warna putih keabuan dan cerah. Warna kulit ayam biasanya putih kekuning-kuningangan dan bersih. Jika disentuh daging terasa lembab tidak lengket.
Serat daging ayam halus, mudah dikunyah dan digiling, mudah dicerna, serta memiliki flavor lembut. Aroma daging ayam tidak menyengat, tidak berbau amis, dan tidak busuk.
sumber : detik.com
Bagian - Bagian Daging Sapi

Daging sapi (Bahasa Inggris: beef) adalah jaringan otot yang diperoleh dari sapi yang biasa dan umum digunakan untuk keperluan konsumsi makanan. Di setiap daerah, penggunaan daging ini berbeda-beda tergantung dari cara pengolahannya. Sebagai contoh has luar, daging iga dan T-Bone sangat umum digunakan di Eropa dan di Amerika Serikat sebagai bahan pembuatansteak sehingga bagian sapi ini sangat banyak diperdagangkan. Akan tetapi seperti di Indonesiadan di berbagai negara Asia lainnya daging ini banyak digunakan untuk makanan berbumbu dan bersantan seperti sup konro dan rendang.
Selain itu ada beberapa bagian daging sapi lain seperti lidah, hati, hidung, jeroan dan buntuthanya digunakan di berbagai negara tertentu sebagai bahan dasar makanan.
Daging sapi paha depan atau dikenal juga sebagai chuck adalah bagian daging sapi yang berasal dari bagian atas paha depan. Ciri daging ini adalah berbentuk potongan segiempat dengan ketebalan sekitar 2-3 cm, dengan bagian dari tulang pundak masih menempel ke bagian paha sampai ke bagian terluar dari punuk. Biasanya daging ini digunakan untuk membuatbakso.
Daging Iga Sapi atau rib adalah bagian daging sapi yang berasal dari daging di sekitar tulang igaatau tulang rusuk. Bagian ini termasuk dari delapan bagian utama daging sapi yang biasa dikonsumsi. Seluruh bagian daging iga ini bisa terdiri dari beberapa iga, mulai dari iga ke 6 sampai dengan iga ke- 12; untuk potongan daging iga yang akan dikonsumsi bisa terdiri dari 2 sampai dengan 7 tulang iga.
Tulang iga, atau short ribs, biasa diolah menjadi sop seperti sop konro. Bisa juga dimasak semur, dipanggang.
Rib-eye steak adalah potongan dalam bentuk steak, bisa dengan tulang (bone in) atau tanpa tulang (boneless). Biasanya bagian ini digunakan sebagai bahan dasar makanan khasMakassar,sup konro.
Has Dalam atau fillet atau tenderloin adalah daging sapi dari bagian tengah badan. Sesuai dengan karakteristik daging has, daging ini terdiri dari bagian-bagian otot utama di sekitar bagian tulang belakang, dan kurang lebih di antara bahu dan tulang panggul. Daerah ini adalah bagian yang paling lunak, karena otot-otot di bagian ini jarang dipakai untuk beraktivitas. Biasanya bagian daging ini digunakan untuk membuat steak.
Has Luar atau lebih dikenal dengan nama Sirloin adalah bagian daging sapi yang berasal dari bagian bawah daging iga, terus sampai ke bagian sisi luar has dalam. Daging ini adalah daging yang paling murah dari semua jenis has, karena otot sapi pada bagian ini masih lumayan keras dibanding bagian has yang lain karena otot-otot di sekitar daging ini paling banyak digunakan untuk bekerja. Biasanya daging ini digunakan untuk membuat steak.
Ekor sapi atau dalam bahasa Jawa disebut dengan Buntut sapi adalah bagian ekor dari tubuhsapi. Biasanya bagian ini disajikan sebagai hidangan sup buntut.
Sumber: wikipedia.com